Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah yaitu ibu DR. Hj Sitti Ulfah Mengikuti kegiatan Aksi Rembuk Konvergensi Integrasi Percepatan Penurunan Stunting 2024.
Pada tahun 2025, terdapat 30 desa di Kabupaten Sigi yang menjadi lokus percepatan penurunan dan penanggulangan stunting. Desa-desa tersebut yakni Maranata, Sidondo III, Bora, Wugaga, Ongulero, Dombu, Panasibaja, Matantimali, Doi, Lemosiranindi, Morui II, Kantewu, Soulowe, Karawana, Padende, Bomba, Subalaya Barat, Sibowi, Sibalaya Utara, Lambara, Mantikole, Pesaku, Pewunu, Sibonu, Luku, Rondingo, Balane, Kayumpia, Kalora dan Tomua. AJI
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sigi, Sutopo Sapto Condro yang mewakili Bupati pada kesempatan itu, mengatakan penurunan stunting merupakan program yang membutuhkan keterpaduan penyelenggaraan intervensi gizi, baik intervensi gizi spesifik maupun intervensi sensitif, pada kelompok sasaran di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Untuk mencapai intervensi atau keterpaduan tersebut, Pemkab Sigi melaksanakan 8 aksi konvergensi integrasi percepatan penurunan stunting untuk menyelaraskan perencanaan, pemantauan dan pengendalian kegiatan lintas sektor, serta antarpemerintah dan masyarakat.





